Wednesday 4 November 2009

BERSYUKUR

TULISAN INI BUKANLAH SUATU NASIHAT ATAUPUN SEBUAH PELAJARAN, MELAINKAN HANYA SEDIKIT LUAPAN ISI HATI SEORANG ADINDA ARIFIAH SIREGAR PADA TANGGAL 3 AGUSTUS 2009.

Setiap orang pasti ingin selalu merasa bahagia. Memang, kita harus mengejar kebahagiaan. Tetapi yang harus selalu kita ingat adalah bagaimana cara kita mendapatkan kebahagiaan itu.

Kebahagiaan sesungguhnya yang harus kita kejar adalah KEBAHAGIAAN AKHIRAT. Hal ini bukan berarti saya tidak peduli dengan kebahagiaan di dunia. Saya pun sangat menginginkan saya selalu bahagia. Namun, kebahagiaan yang saya ingin dapatkan adalah kebahagiaan yang diridhai Tuhan, dimana kebahagiaan tersebut tidak selalu kita dapatkan secara langsung. Maksud saya, Tuhan tidak melulu memberikan kita kebahagiaan langsung berupa perasaan senang, puas, gembira, dan sebagainya, tetapi bisa juga Tuhan memberi kita sebuah “jalan” dan kita semua tahu dengan pasti bahwa jalan tersebut tidak selalu mulus.

Kebanyakan orang salah berpikir. Mereka pikir mereka bahagia, tetapi sebenarnya mereka hanya menginginkan rasa puas. Yang kita seharusnya cari bukanlah suatu “kebahagiaan” – yang kebanyakan orang pikir – melainkan “apa yang terbaik untuk kita”. Kebahagiaan dan apa yang terbaik bagi kita sebenarnya merupakan hal yang sama bukan? Mari kita pikirkan bersama, apa yang semua manusia kejar di dunia ini? Untuk apa mereka belajar? Untuk apa mereka bekerja? Untuk apa mereka melakukan ini? Untuk apa mereka melakukan itu? Jawabannya adalah agar mereka merasa bahagia, senang, menang, puas, gembira, entah dalam bentuk apapun itu.

Kebahagiaan = HAL TERBAIK(yang diinginkan oleh manusia)
HAL TERBAIK (yang bisa didapat oleh manusia) = Kebahagiaan di akhirat


Itulah rumus dalam hidup saya. Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, kita seharusnya mencari apa yang terbaik untuk kita, bukan kesenangan dalam bentuk kepuasan semata. Kehidupan bahagia dia akhirat adalah hal terbaik yang dapat diraih oleh manusia, menurut saya. Jadi, apapun yang kita lakukan, tujukanlah hal tersebut untuk kehidupan kita kelak di akhirat. Niatkan semua tindakan yang kita lakukan untuk kebahagiaan kita di akhirat. Dan selalu ingat kalau Tuhan tidak pernah tidur. He is always on the “STAND BY MODE”.

*****

Saya bingung baca tulisan saya di atas. Haha. Biarlah, itu ‘kan tulisan saya sendiri, setidaknya saya lega bisa meluapkan isi hati. Hehehe.

Mungkin kalo ada yang baca tulisan saya di atas pasti berpikir “Mengapa dinda menjadi relijius?”. Hehe. Saya juga tidak tahu pasti jawabannya. Yang pasti saat ini saya sangat rindu sama Tuhan. Saya ingin mengadu sama Tuhan. I don’t know why though. Maybe karena saya baru sadar kalau saya ini bukan apa-apa di dunia ini. Saya baru sadar kalau saya ini hanya orang bodoh yang tidak pandai bersyukur.

Mama dan Papa saya banyak memberi saya pelajaran tentang bersyukur. Apa itu bersyukur, bagaimana cara bersyukur, ciri-ciri orang bersyukur, mengapa bersyukur itu penting, dan sebagainya.

Bersyukur adalah tindakan berterima kasih kepada Tuhan. Banyak sekali cara bersyukur yang dapat kita lakukan. Papa said, “ucapan ‘Alhamdulillah’ adalah cara paling mudah untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah.” Cara lainnya adalah menempatkan semua hal di tempat yang benar sesuai aturan agama. Atau dengan cara memanfaatkan semua yang Tuhan berikan kepada kita dengan sebaik-baiknya. Dan masih banyak cara lainnya yang bisa menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan.

Bersyukur itu penting. Mengapa? Karena Tuhan ingin kita, para manusia, menghargai-Nya. Memang Tuhan tidak ternilai, tetapi setidaknya kita harus memberikan penghargaan atau ucapan terima kasih atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita.

Saya baru saja tersadar mengapa saya diciptakan menjadi seorang Adinda Arifiah Siregar. Saya yakin Tuhan pasti sudah merencanakannya dengan sangat sempurna. Tuhan tahu saya bisa menjadi orang terbaik bagi diri saya dengan menjadi saya. Saya belum tentu bisa berhasil jika menjadi orang lain. Saya tahu mengapa saya dilahirkan bukan sebagai orang yang kaya raya, ataupun seorang yang brilian, bahkan saya pun tahu mengapa saya tidak selalu diberikan kebahagian padahal memberi rasa bahagia merupakan hal yang sangat mudah bagi Tuhan. Itu semua pasti karena kasih sayang Tuhan kepada saya. Saya mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi orang yang takabur. Tuhan tidak mau saya hidup menjadi orang yang tidak bersyukur. Tuhan ingin saya menjadi salah seorang yang ingin Tuhan bahagiakan. Mungkin terdengar sedikit takabur. Namun saya yakin, Tuhan menginginkan semua makhluk ciptaannya menjadi makhluk yang selalu menginginkan kebahagiaan dari-Nya dengan cara memberi timbal balik yang setimpal dengan cara bersyukur.

Berkaitan dengan my note di atas, setiap manusia pasti ingin bahagia. Apa yang bisa membuat kita merasa bahagia? God only. Bagaimana cara agar Tuhan mau membuat kita bahagia? Jawabannya adalah BAHAGIAKAN TUHAN. Caranya? BERSYUKUR.

Jadi, silahkan ambil kesimpulan Anda sendiri mengenai hidup yang Anda jalani. “Is it needed?” The answer is “Yes. Because you are still alive, aren’t you?"

No comments:

Post a Comment